Normalisasi (normalize)
merupakan salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam membangun
desain logic database relation dengan menerapakan sejumlah aturan dan
kriteria standard.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk
menghasilakan struktur tabel yang normal atau baik.
Teknik normalisasi adalah upaya agar
desain logik tabel-tabel berada dalam bentuk normal(normal form) yang
dapat didefinisikan dengan menggunakan ketergantungan fungsi
Aturan-aturan normalisasi dinyatakan
dalam istilah bentuk normal.
Bentuk normal adalah suatu aturan
yang dikenakan pada relasi-relasi atau tabel-tabel dalam database dan harus
dipenuhi oleh relasi atau tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu relasi dikatakan dalam bentuk
normal tertentu jika memenuhi kondisi tertentu juga. Beberapa bentuk normalisasi
diantaranya adalah bentuk tidak normal (unnormalize), bentuk normal
pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), normal ketiga (3NF), dan seterusnya.
Mari saya jelaskan satu-persatu.
#1
Bentuk Tidak Normal (unnormalize)
Bentuk tidak normal (unnormalized)
merupakan kumpulan data yang direkam tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu
format tertentu.
#2.
Normal Pertama (1 NF)
Dalam relational database tidak
diperkenankan adanya repeating group karena dapat berdampak terjadinya anomali.
Oleh karena itu tahap unnormal akan
menghasilkan bentuk normal tahap pertama (1 NF) yang dapat di definisikan
sebagai berikut:
Normal pertama (1 NF), suatu relasi
atau tabel memenuhi normal pertama jika dan hanya jika setiap setiap atribut
dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris (record).
Tiap field hanya satu
pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti ganda dan tidak
ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut bernilai ganda.
Pada data tabel sebelumnya data
belum normal sehingga harus diubah kedalam bentuk normal pertama dengan cara
membuat baris berisi kolom jumlah yang sama dan setiap kolom hanya mengandung
satu nilai.
Bentuk normalisasi pertama (1 NF)
ini mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk file datar atau rata (flat
file), data dibentuk dalam satu record demi satu record dan nilai-nilai
dari field-field berupa nilai yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
#3.
Normal Kedua (2 NF)
Dalam perancangan database
relational tidak diperkenankan adalah partial functional dependency kepada primary key, karena dapat berdampak terjadinya
anomali.
Oleh karena itu tahap normalisasi
pertama akan menghasilkan bentuk normal kedua (2 NF) yang dapat didefinisikan
sebagai berikut:
Normalisasi kedua (2 NF), suatu
relasi memenuhi relasi kedua jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi
normal pertama dan setiap atribut yang bukan kunci (non key) bergantung
secara fungsional terhadap kunci utama (Primary key).
Bentuk normal kedua ini mempunyai
syarat yaitu bentuk data yang telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama.
#4.
Normal Ketiga (3 NF)
Dalam perancangan database relational
tidak diperkenankan adanya transitive dependency karena dapat berdampak terjadinya anomali.
Oleh karena itu harus dilakukan
normalisasi tahap ketiga (3 NF) yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Normalisasi ketiga (3 NF), suatu
relasi memenuhi normal ketiga jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi
normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (non key) tidak mempunyai
transitive functional dependency kepada kunci utama (primary key).
Bentuk normal ketiga (3 NF) ini
relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci utama
tidak punya hubungan transitif.
Artinya setiap atribut bukan kunci
harus bergantung hanya pada primary key secara keseluruhan, dan bentuk
normalisasi ketiga sudah didapat tabel yang optimal.
Semoga bermanfaat